1.APA ITU SUPPLY CHAIN ?
Supply chain adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi , pengiriman, penyimpanan , distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut .
Supply chain didalamnya termasuk seluruh proses dan kegiatan yang terlibat didalam penyampaian produk tersebut sampai ketangan pemakai (konsumen). Semua itu termasuk proses produksi pada manufaktur , sistem transportasi yang menggerakkan produk dari manufaktur sampai ke outlet retailer , gudang tempat penyimpanan produk tersebut , pusat distribusi tempat dimana pengiriman dalam party besar dibagi kedalam party kecil untuk dikirim kembali ke toko-toko dan akhirnya sampai ke retailer yang menjual produk-produk tersebut.
Tujuan dari supply chain adalah untuk memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan.
Sebuah operasi yang effisien dari supply chain tergantung pada lengkap dan akuratnya aliran data yang berhubungan dengan produk yang diminta dari retailer kepada buyer , sistem transportasi dan kembali ke manufaktur.
Dalam rangka memenuhi stok barang yang tersedia untuk retailer , manufaktur harus menentukan jumlah produk yang diproduksi pada waktu tertentu. Dengan demikian berarti manufaktur harus meramalkan/ membuat perkiraan jumlah penjualan. Dalam hal ini yang terbaik dilakukan adalah bersama-sama dengan retailer menggunakan suatu tolak ukur seperti misalnya:
* CPFR( Collaborative Planning Forecasting and Replenishment ).
Ramalan ini digunakan untuk memperkirakan jumlah dan jenis bahan mentah yang harus dibeli, pengapalan dan waktu pengiriman untuk bahan mentah tersebut dan waktu yang dibutuhkan untuk proses di manufaktur. Kemudian barang yang sudah jadi disimpan didalam gudang sampai diorder oleh distributor.
Distributor membeli produk dari manufaktur dalam jumlah yang besar dan mungkin barang tersebut dimuat dalam truck , pallet atau kemasan lain dari produk tersebut.Pada saat distributor menerima pengiriman , kemudian dipecah menjadi pengiriman yang lebih kecil untuk dikirim ke retailer.
Sebagai contoh ; Seorang distributor membeli lima pallet masing-masing berisi 200 karton juice merk"ABC".Setiap karton berisi 24 kaleng juice, kemudian distributor membongkar pallet menjadi bagian karton-karton yang terpisah dan mengirim 334 karton ke retailr A dan 558 karton ke retailer B dan 108 sisanya disimpan sebagai stok persediaan.Retailer membongkar karton tersebut mejadi 24 bagian masing-masing item yang akan didisplay untuk dijual. Persediaan yang tidak muat di rak penjualan kemudian disimpan diruang penyimpanan stok untuk dijual pada waktu yang akan datang.
2. KOMPONEN MANAJEMEN
Lima prinsip dasar yang menjadi bagian penting pada manajemen supply chain adalah:
1. Planning / perencanaan
2. Sourcing / sumber barang
3. Manufacturing
4. Pengiriman
5. Pengembalian
2.1. Planning / Perencanaan,
adalah pengembangan sebuah strategi untuk Mengatur seluruh sumber alam yang dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan customer akan produk dan service. Perencanaan yang terbesar dibicarakan adalah meningkatkan sebuah standar ukuran untuk memantau supply chain sehingga menjadi effisien , biaya berkurang dan memberikan kualitas dan nilai yang tinggi kepada customer.
2.2. Sourcing,
adalah proses memilih supplier yang akan mengirim barang dan jasa yang dibutuhkan untuk menciptakan produk atau service kita. Ini juga melibatkan masalah penentuan harga , pengiriman dan proses pembayaran dengan supplier dan menciptakan tolak ukur untuk memantau dan meningkatkan hubungan baik
2.3. Manufacturing,
termasuk didalamnya jadwal yang memungkinkan untuk kegiatan produksi, tes produk , pengemasan dan persiapan untuk pengiriman. Sebagai tolak ukur terbesar yang menjadi bagian intensif pada supply chain adalah tingkat ukuran kwalitas , hasil produksi dan tenaga kerja produktif.
Proses manufacturing meliputi:
• Produksi
• Testing
• Packaging/pengemasan
• Persiapan untuk pengiriman
• Tingkat kwalitas
• Hasil produksi dan tenaga produktif.
2.4. Delivery / pengiriman,
kadang-kadang disebut juga logistik dan ini adalah sebuah proses bisnis yang melibatkan pergerakan fisik dari barang yang berada dijalur supply chain. Didalam supply chain seringkali muncul seperti bahan mentah berpindah ke proses manufaktur dan produk yang sudah jadi berjalan kearah konsumen. Beberapa penyedia jasa logistik memberi tambahan service seperti pergudangan, persiapan untuk promosi produk dan pengepakan kembali dari barang-barang yang rusak pada saat transit.
Pengiriman ( logistik ):
1.Proses bisnis yang melibatkan pergerakan barang/item di jalur supply chain.
2.Seringkali muncul pengiriman bahan mentah dan produk jadi.
3.Penyedia jasa logistik mungkin menyediakan beberapa service tambahan.
2.5. Pengembalian,
walaupun merupakan sebuah bagian utuh dari beberapa supply chain, pengembalian seperti botol beer yang dapat digunakan kembali , dapat menjadi problem dari supply chain. Pengembalian membutuhkan sebuah jaringan kerja untuk penerimaan barang dari customer untuk barang berlebih atau cacat dan memberi dukungan kepada customer yang mempunyai masalah dengan mengirimkan produk pengganti.
Sebagai kesimpulan, keseluruhan sasaran dari supply chain adalah untuk meyakinkan produk yang tepat berada pada tempat dan waktu yang tepat. Semua itu dikenal sebagai 3 P's dari supply chain.
3 P's supply chain adalah:
•Product / produk
•Price / harga
•Place / tempat
3.MANAJEMEN SUPPLY CHAIN
Tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang memadai pada persediaan yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan komunikasi. Lebih sederhana lagi dapat diartikan bahwa tujuan dari management supply chain adalah untuk memastikan seluruh item barang berada pada tempat dan waktu yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service kepada customer.
Keuntungan dari manajemen supply chain yang efektif adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal pada saat barang dan jasa bergerak melalui jalur supply sementara itu terjadi penurunan biaya dan peningkatan nilai tambah untuk service ke customer.
Faktor-faktor yang mendorong manajemen supply chain:
• Manufacturer : memastikan biaya produksi yang lebih rendah
• Customer : pengiriman produk yang lebih cepat memenuhi permintaan yang berubah-ubah
Ekonomi global saat ini , manufaktur , supplier , distributor, supplier logistik , operator pergudangan dan retailer harus melihat pangsa pasar mereka dari sudut pandang yang besar dan bukan sesederhana dalam sudut pandang mereka sendiri.
Manajemen makro memberikan gambaran untuk hubungan bisnis internal dan eksternal. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dari sebuah organisasi bersama dengan seluruh faktor yang dapat diandalkan untuk membawa sebuah produk mulai dari bahan mentah sampai ke titik akhir penjualan.
Dalam menerapkan manajemen makro pada supply chain , sekumpulan tolak ukur harus dibangun untuk mengukur efisiensi dari masing-masing operasi didalam supply chain.Sebagai contoh , mitra harus membuat ukuran untuk menunjukan jumlah dan angka dari kedatangan tepat waktu terhadap jadwal kedatangan dari barang dan jasa.
Pada saat diidentifikasi, tolak ukur ini menjadi standar yang ditentukan oleh seluruh mitra didalam supply chain.
Informasi yang berkaitan dengan tolak ukur tersebut harus:
• Terbuka
• Dimengerti
• Bertindak untuk supply chain
4. PERAN TEKNOLOGI INTERNET
Aplikasi internet dalam konteks Supply Chain Manajement yaitu :
1. Electronic Procurement
Salah satu model pengadaan yang mendukung hubungan jangka pendek adalah e-Auction yaitu suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang yang dilakukan secara elektronik. Pada model ini pembeli bisa mengundang beberapa calon supplier untuk menawarkan harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah tertentu dalam waktu yang telah ditentukan. Supplier dengan harga rendah yang akan dianggap menang. Proses lelang ini dilakukan dengan media Internet.
2. Electronic Fulfilment
•Fulfilement adalah pemenuhan pesanan pelanggan.
•Menerima order dari pelanggan, bisa melalui email atau web based ordering
•Mengelola transaksi.
•Manajemen gudang yang meliputi pengendalian persedian produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum.
•Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi status pesanan, dukungan teknis dsb.
•Kegitan reverse logistics yang berupa pengembalian produk ke bagian supply chain akibat pengembalian dari pelanggan.
5. KESIMPULAN:
Pada dasarnya e-SCM merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasokan bahan-bahan atau sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi (sisi supply); sementara e-CRM merupakan kebalikan dari e-SCM yang mana berusaha untuk memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan perusahaan dengan seluruh calon konsumen maupun pelanggannya (sisi demand).
Bedanya e-SCM dengan ekstranet adalah sifat teknologinya. Kalau ekstranet biasanya hubungan yang terjadi adalah eksklusif, dalam arti kata antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, sementara e-SCM lebih terintegrasi dan bersifat holistik (beberapa mitra terintegrasi menjadi satu jaringan terpadu). Demikian pula dengan e-CRM dan konsep jaringan internet pada umumnya, dimana e-CRM lebih diarahkan dalam mencoba menjalin hubungan atau relasi yang interaktif antara perusahaan dan masing-masing individu pelanggannya. Tujuan akhirnya adalah untuk menjamin kepuasan dan loyalitas pelanggan. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca artikel lainnya mengenai karakteristik dari kedua buah konsep manajement tersebut
PUSTAKA
http://www.google.com/search?q=cache:Bw0xlgDlJvUJ:teknik.ums.ac.id/dl_jump.php%3Fid%3D24+supply+chain+dengan+supplier
http://www.gs1.or.id/article/news_main.php?id=10
http://www.freshmindsgroup.com/resources/index.php?option=com_frontpage&Itemid=1
Minggu, 25 Mei 2008
Sabtu, 24 Mei 2008
E – CRM ( Customer Relationship Management )
CRM adalah suatu aplikasi untuk mengelola pelanggan, yang meliputi pengelolaan data pelanggan, selling process. complaint hendling, status order, customer service dan laporan. aplikasi ini dapat diunakan untuk mengelola data pelanggan di kantor cabang/pusat yang lokasinya terpisah. akan tetapi dengan berbasis teknologi interne, dimana seluruh data dan aplikasi di tempatkandi satu titik, yaaaitu internet data center maka intergritas keseluruhan data akan terjamin.
Berdasarkan Artisa,dalam sistem e – CRM ( Customer Relationship Management )berbasis web terdapat beberapa modul, yaitu:
1.MODUL PRA - PENJUALAN
berfungsi untuk mengelola data pra penjualan, diantaranya yaitu:
a. data pelangga
b. anggaran prospekting
c. rencana kunjungan
d. anggaran biaya
e. portofolio
2. MODUL PENJUALAN
berfungsi untuk mengelola data penjualan, diantaranya yaitu:
a. realisasi kunjungan
b. selling process
c. perolehan kontrak
3. MODUL POST - PENJUALAN
berfungsi untuk mengelola data post - penjualan, diantaranya yaitu:
a. complaint handling
b. monitoring piutang
c. status order
d. customer service
4. MODUL LAPORAN
berfungsi untuk mengelola data laporan, diantaranya yaitu:
a. laporan bulanan
b. laporan triwulan
c. laporan semester
d. laporan tahunan
CRM ini sendiri sejatinya merupakan suatu konsep di mana pelanggan bukan hanya perlu didapatkan, tetapi juga penting untuk dipertahankan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan long-term value bagi perusahaan tsb. Dari sisi teknologinya sendiri, CRM adalah fase berikut (fase ketiga) setelah ERP (Enterprise Resource Planning)dalam evolusi dari enterprise application/corporate automation. Jika sistem ERP bersifat inward-facing, function-centric; CRM bersifat outward-facing, entity-centric. Misalnya, ERP biasanya dikelompokkan dalam modul2x fungsional (payroll, accounting, sales, manufacturing). Sedangkan aplikasi yg entity-centric, dikelompokkan berdasarkan entitas-nya (customer management-CRM, supplier management-SCM). Ttg sisi teknologi ini, bisa dilihat lebih lanjut di "The Seven Steps to Nirvana"-nya Mohan Sawhney & Jeff Zabin.
Ada juga yg menyebut CRM ini sebagai One-to-One (1:1) Marketing. 1:1 Marketing ini merupakan trademark dari Peppers Rogers Group, yg pernah berbicara di salah satu forum yg dikelola oleh MarkPlus. Kalau anda sudah familiar dgn konsep MarkPlus 2000, inilah yg disebut era customer-driven, di mana marketing dijalankan secara individualized. Jadi, konsep CRM sendiri bukanlah hal baru (ingat, MarkPlus 2000 ditulis tahun 1994 -jauh sebelum istilah CRM muncul). Bedanya adalah adanya kehadiran teknologi yg semakin canggih sbg enabler-nya, terutama Internet.
Dengan adanya internet, perusahaan dapat memanfaatkanya untuk membangun suatu Customer Relationship. Karena mau tak mau perusahaan harus melibatkan dirinya ke dalam komunitas global information infrastructure melalui internet sehingga perusahaanpun juga dituntut dapat membangun dan menciptakan hubungan dengan pelanggan melalui internet.
Beberapa alasan mengapa perusahaan dapat memanfaatkan internet untuk membangun CRM:
- Di dalam web, pelanggan dapat memperoleh informasi e-knowledge sampai membeli suatu produk dengan memindahkan icon yang memiliki link dengan produk yang akan dibeli ke sebuah ”shopping basket” yang akan dikalkulasi di ”kasir” kemudian kita diwajibkan memasukkan tagihan ke kartu kredit dan sebagainya. Namun pada kenyataannya sebagian pelanggan mengakses via network yang kurang handal baik di jaringan kantor atau jaringan publik sehingga bisa terjadi kemungkinan 60% akan mengakhiri sesi, sebelum masuk ke dalam shopping cart dan transaksi. Kalau saja ini dianggap sebagai opportunity lost, maka mungkin perlu dikalkulasi lagi. Dan apalagi di dunia ”e” saat ini seseorang yang tidak puas bisa saja menghubungi 10 email lainnya atau minimal 1 mailing list untuk membicarakan ketidakpuasan baik terhadap network infrastructure atau kepada e-commerce server yang dimiliki. Pelanggan memiliki suara dan berhak untuk menilai apa saja. Namun apakah seorang perusahaan yang sudah ber”e” life style akan mengelak dan mencoba mengalihkan kesalahan pada yang lain. Email berikutnya yang membicarakan ping-pong kesalahan ini akan muncul dari pelanggan yang sama yang pada akhirnya tentu berakibat kurang baik.
- Web merupakan sebuah channel yang dapat kita isi dengan animasi dan menjadikannya sebuah vending machine maya yang sangat menarik. Mulai dari tata letak warna, animasi, suara bahkan sekuritas yang sangat terjamin serta menghilangkan edge of business. Namun perlu disadari bahwa web lebih pasif daripada suatu call center, namun call center di satu sisi tidak bisa menjadi vending machine dengan citra, suara dan video yang sangat menarik. Se-canggih apapun web tersebut dipercaya hingga periode akhir tahun 2001 sampai pertengahan 2002, khususnya di Indonesia web presence dan web commerce tetap saja memiliki lebih banyak sifat pasif. Susunan informasi pada web presence dan web commerce tidak akan bisa melakukan real time customizing, negosiasi, dan lainnya masih tetap memerlukan komunikasi yang lebih real time langsung dengan company representative. Mungkin bisa dibayangkan suatu e-banking bisa hadir tanpa phone bankingnya. Atau sebuah Bank swasta (karena yakin lebih jauh inovasinya) yang berbisnis Kredit Pemilikan Rumah memberikan space untuk berinteraksi di web, namun Bank dan calon kreditur tersebut tidak akan bisa bernegosiasi untuk menentukan plafon. Satu contoh misalnya BCA di Indonesia yang selain menjual di www.klikbca.co.id atau www.bca.co.id namun juga mencantumkan bahwa keterangan lebih lanjut dapat menghubungi HALO BCA. Hal yang sangat sulit dilakukan oleh Bank milik pemerintah. Untuk itu di antara kedua channel ini akan dibuat linknya.
- Perlu sarana untuk menangani dan memberikan perlakuan khusus kepada suatu masyarakat atau komunitas pelanggan yang apabila dilihat kulturnya masih menyukai interaktivitas dengan company representative untuk memperkuat opini mereka terhadap perusahaan tersebut. Bangsa Indonesia memiliki kebiasaan gotong royong yang demikian kuat di masa lalu. Selain itu bangsa Indonesia sudah terlalu sering untuk menjadikan bahan lisan sebagai pegangan dan bukan berpegang pada aturan yang tertulis formal. Bahkan sering sekali peraturan formal akan tidak diberlakukan tergantung pihak yang berinteraksi. Untuk itu bukanlah jelek apabila perusahaan yang akan ber “e” life style melengkapi webnya dengan suatu sarana yang mampu untuk berkomunikasi dengan customer representative (CSR). Bukan tidak mungkin akan ada hit atau call yang lebih besar ke call center sambil membuka web sites. Fitur web escorted browsing, web chat dengan dukungan VoIP bisa menambah gemarnya orang membuka web sambil menghubungi perusahaan
Mengintegrasikan pendekatan integrasi teknologi dari survey pemasaran
Pemanfaatan teknologi dalam rangka membangun hubungan dengan pelanggan dapat dilakukan misanya dengan cara mencoba implementasi teknologi dan business process misalnya berintegrasi antara perusahaan dan pelanggan melalui email, web, CSR dan marketing perusahaan.
Fasilitas apa saja yang diperlukan untuk membangun e – CRM dengan pelanggan:
• Call me button di dalam web page
Dipergunakan untuk mengatur jadwal call dari call center ke customer, baik disusun berdasarkan tanggal, jam, atau nomor urut.
Mudah-mudahan saja ini merupakan really powerful technique dengan high value product. Customer akan sangat menyukainya apabila hal ini bisa berjalan baik.
• Click to call (talk) button
Teknologi ini meggunakan Voice over IP untuk membangun komunikasi dari sistem PSTN / ISDN atau legacy system voice ke call center melalui IP.
Namun perlu diperhatikan untuk alternatif kedua ini akan terbentur masalah delay. Apabila ini terjadi, maka bukanlah customer satisfaction yang dicapai, namun sesuatu yang malah lebih rawan lagi yaitu keluhan pelanggan akan jeleknya komunikasi. Apalagi pelanggan tersebut tidak mau tahu dan tidak perlu tahu bahwa ada transformasi dari PSTN/ISDN ke IP LAN.
• Browser sharing
Call center mem-browse halaman yang sama dengan customers, bahkan bisa membimbing customer untuk membuka page yang sesuai.
Namun hal ini akan cocok untuk web site dengan proses bisnis yang sangat kompleks misalnya masalah bursa saham, atau customizing produk otomotif. Kalau masih sederhana dengan shopping cart, mungkin fitur ini malah membutuhkan konsentrasi pelanggan.
•Chat handling
Melakukan chatting. Cukup baik untuk low-end product, akan tetapi berhati-hatilah bahwa seakan-akan membeli, namun ternyata ada pelanggan usil. Ada baiknya recording dan quality monitoring system diterapkan dengan baik.
•Email handling
Email bisa dikirim secara berjadwal dengan sebuah citra yang mewakili suatu quality of service.
Mungkin sebagian dari kita pernah melihat bahwa sepertinya jawaban email dari suatu perusahaan adalah jawaban yang seadanya. Hal ini harus dihindari, karena akan memberikan kesan yang buruk. Cara merubahnya dapat diusulkan sebagai berikut:
1. Memberitakan bahwa email yang dikirimkan ke pelanggan memang ada yang bersifat auto acknowledgement. Namun perlu diingat bahwa semaksimal mungkin hanya dilakukan cukup sekali.
2. Atau apabila sangat sulit, dan sementara perusahaan sedang sangat kesulitan menghandle email, maka bisa dilakukan dengan membuat bahasa yang sangat manusiawi.
3. Menyediakan sebuah atau sesuatu tempat word processing yang menyimpan paragraf-paragraf yang isinya suatu bahasa yang layak dipergunakan oleh orang berkomunikasi dengan suasana yang lebih humanis dan sediakan pula tulisan-tulisan seperti FAQ untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
4. Daripada terlibat dengan balas membalas email, apakah tidak lebih baik agent menelepon seorang pelanggan atau sebaliknya.
5. Cepatlah, sebuah perusahaan akan dianggap bagus apabila mampu menghandle 90% dalam 2 jam bekerja. Angka tersebut merupakan angka maximum dari suatu penilaian good quality service.
Teknologi apa yang akan dipergunakan
Setiap teknologi memiliki karakteristik berbeda untuk kepentingan perangkatnya, akan tetapi sebagian memiliki kelebihan untuk bisa mengeluarkan data dalam format yang lebih disukai umum. Hal yang lebih penting ialah sebagaimana jauh dukungan teknis dan customizability sistem yang mereka tawarkan.
1. Hasil ini hampir mendekati dengan apa yang dikatakan convergence services, untuk itu ACD dengan kemampuan dapat mendistribusi panggilan dalam format VoIP serta melakukan call dalam VoIP, dapat menjadi salah satu opsi.
Beberapa vendor yang cukup terkenal sering memberikan solusinya dalam web sites ialah Siemens dengan Hipath-nya, serta Avaya, Aspect dan sekarang di Asia, dan macan-macan dari Korea mulai ikut meramaikan.
2.Good email assistance
• Suggested responses, berupa isi yang bersumber dari masukan-masukan dari CS manager dan manajemen perusahaan.
• Pre-written paragraphs berupa paragraf-paragraf semacam FAQ yang sudah disusun berdasarkan masa field trial dan survey pelanggan secara nyata
• Spelling dan grammar check, sebaiknya isi yang dikirimkan harus pula menggunakan susunan tata bahasa yang baku dan formal untuk menghindari salah pengertian.
3.Integrated queuing, benar-benar memberikan solusi antrian untuk email, call secara lebih baik
4. Workflow across channels, sudah saatnya setiap perusahaan mengabaikan atau benar membatasi diri untuk memperlihatkan birokrasi hubungan antar channel, namun sudah saatnya ke manapun channel yang dihubungi akan dapat mendapatkan jawaban serupa.
5. A Good Front End
• Produk apa yang sudah dikuasai dan diperbolehkan untuk dijual di customer service
• Seperti apa gaya penjualan yang akan dipergunakan di kemudian hari.
• Kontak history apakah yang dilakukan dengan multi chanel terintegrasi (email apa yang dikirim, web page manakah yang dicari, form apa yang diisi, telpon yang keluar/masuk).
PUSTAKA:
http://www.markplusnco.com/
http://www.dudung.net/index.php?naon=depan
http://www.penamatics.co.id
Berdasarkan Artisa,dalam sistem e – CRM ( Customer Relationship Management )berbasis web terdapat beberapa modul, yaitu:
1.MODUL PRA - PENJUALAN
berfungsi untuk mengelola data pra penjualan, diantaranya yaitu:
a. data pelangga
b. anggaran prospekting
c. rencana kunjungan
d. anggaran biaya
e. portofolio
2. MODUL PENJUALAN
berfungsi untuk mengelola data penjualan, diantaranya yaitu:
a. realisasi kunjungan
b. selling process
c. perolehan kontrak
3. MODUL POST - PENJUALAN
berfungsi untuk mengelola data post - penjualan, diantaranya yaitu:
a. complaint handling
b. monitoring piutang
c. status order
d. customer service
4. MODUL LAPORAN
berfungsi untuk mengelola data laporan, diantaranya yaitu:
a. laporan bulanan
b. laporan triwulan
c. laporan semester
d. laporan tahunan
CRM ini sendiri sejatinya merupakan suatu konsep di mana pelanggan bukan hanya perlu didapatkan, tetapi juga penting untuk dipertahankan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan long-term value bagi perusahaan tsb. Dari sisi teknologinya sendiri, CRM adalah fase berikut (fase ketiga) setelah ERP (Enterprise Resource Planning)dalam evolusi dari enterprise application/corporate automation. Jika sistem ERP bersifat inward-facing, function-centric; CRM bersifat outward-facing, entity-centric. Misalnya, ERP biasanya dikelompokkan dalam modul2x fungsional (payroll, accounting, sales, manufacturing). Sedangkan aplikasi yg entity-centric, dikelompokkan berdasarkan entitas-nya (customer management-CRM, supplier management-SCM). Ttg sisi teknologi ini, bisa dilihat lebih lanjut di "The Seven Steps to Nirvana"-nya Mohan Sawhney & Jeff Zabin.
Ada juga yg menyebut CRM ini sebagai One-to-One (1:1) Marketing. 1:1 Marketing ini merupakan trademark dari Peppers Rogers Group, yg pernah berbicara di salah satu forum yg dikelola oleh MarkPlus. Kalau anda sudah familiar dgn konsep MarkPlus 2000, inilah yg disebut era customer-driven, di mana marketing dijalankan secara individualized. Jadi, konsep CRM sendiri bukanlah hal baru (ingat, MarkPlus 2000 ditulis tahun 1994 -jauh sebelum istilah CRM muncul). Bedanya adalah adanya kehadiran teknologi yg semakin canggih sbg enabler-nya, terutama Internet.
Dengan adanya internet, perusahaan dapat memanfaatkanya untuk membangun suatu Customer Relationship. Karena mau tak mau perusahaan harus melibatkan dirinya ke dalam komunitas global information infrastructure melalui internet sehingga perusahaanpun juga dituntut dapat membangun dan menciptakan hubungan dengan pelanggan melalui internet.
Beberapa alasan mengapa perusahaan dapat memanfaatkan internet untuk membangun CRM:
- Di dalam web, pelanggan dapat memperoleh informasi e-knowledge sampai membeli suatu produk dengan memindahkan icon yang memiliki link dengan produk yang akan dibeli ke sebuah ”shopping basket” yang akan dikalkulasi di ”kasir” kemudian kita diwajibkan memasukkan tagihan ke kartu kredit dan sebagainya. Namun pada kenyataannya sebagian pelanggan mengakses via network yang kurang handal baik di jaringan kantor atau jaringan publik sehingga bisa terjadi kemungkinan 60% akan mengakhiri sesi, sebelum masuk ke dalam shopping cart dan transaksi. Kalau saja ini dianggap sebagai opportunity lost, maka mungkin perlu dikalkulasi lagi. Dan apalagi di dunia ”e” saat ini seseorang yang tidak puas bisa saja menghubungi 10 email lainnya atau minimal 1 mailing list untuk membicarakan ketidakpuasan baik terhadap network infrastructure atau kepada e-commerce server yang dimiliki. Pelanggan memiliki suara dan berhak untuk menilai apa saja. Namun apakah seorang perusahaan yang sudah ber”e” life style akan mengelak dan mencoba mengalihkan kesalahan pada yang lain. Email berikutnya yang membicarakan ping-pong kesalahan ini akan muncul dari pelanggan yang sama yang pada akhirnya tentu berakibat kurang baik.
- Web merupakan sebuah channel yang dapat kita isi dengan animasi dan menjadikannya sebuah vending machine maya yang sangat menarik. Mulai dari tata letak warna, animasi, suara bahkan sekuritas yang sangat terjamin serta menghilangkan edge of business. Namun perlu disadari bahwa web lebih pasif daripada suatu call center, namun call center di satu sisi tidak bisa menjadi vending machine dengan citra, suara dan video yang sangat menarik. Se-canggih apapun web tersebut dipercaya hingga periode akhir tahun 2001 sampai pertengahan 2002, khususnya di Indonesia web presence dan web commerce tetap saja memiliki lebih banyak sifat pasif. Susunan informasi pada web presence dan web commerce tidak akan bisa melakukan real time customizing, negosiasi, dan lainnya masih tetap memerlukan komunikasi yang lebih real time langsung dengan company representative. Mungkin bisa dibayangkan suatu e-banking bisa hadir tanpa phone bankingnya. Atau sebuah Bank swasta (karena yakin lebih jauh inovasinya) yang berbisnis Kredit Pemilikan Rumah memberikan space untuk berinteraksi di web, namun Bank dan calon kreditur tersebut tidak akan bisa bernegosiasi untuk menentukan plafon. Satu contoh misalnya BCA di Indonesia yang selain menjual di www.klikbca.co.id atau www.bca.co.id namun juga mencantumkan bahwa keterangan lebih lanjut dapat menghubungi HALO BCA. Hal yang sangat sulit dilakukan oleh Bank milik pemerintah. Untuk itu di antara kedua channel ini akan dibuat linknya.
- Perlu sarana untuk menangani dan memberikan perlakuan khusus kepada suatu masyarakat atau komunitas pelanggan yang apabila dilihat kulturnya masih menyukai interaktivitas dengan company representative untuk memperkuat opini mereka terhadap perusahaan tersebut. Bangsa Indonesia memiliki kebiasaan gotong royong yang demikian kuat di masa lalu. Selain itu bangsa Indonesia sudah terlalu sering untuk menjadikan bahan lisan sebagai pegangan dan bukan berpegang pada aturan yang tertulis formal. Bahkan sering sekali peraturan formal akan tidak diberlakukan tergantung pihak yang berinteraksi. Untuk itu bukanlah jelek apabila perusahaan yang akan ber “e” life style melengkapi webnya dengan suatu sarana yang mampu untuk berkomunikasi dengan customer representative (CSR). Bukan tidak mungkin akan ada hit atau call yang lebih besar ke call center sambil membuka web sites. Fitur web escorted browsing, web chat dengan dukungan VoIP bisa menambah gemarnya orang membuka web sambil menghubungi perusahaan
Mengintegrasikan pendekatan integrasi teknologi dari survey pemasaran
Pemanfaatan teknologi dalam rangka membangun hubungan dengan pelanggan dapat dilakukan misanya dengan cara mencoba implementasi teknologi dan business process misalnya berintegrasi antara perusahaan dan pelanggan melalui email, web, CSR dan marketing perusahaan.
Fasilitas apa saja yang diperlukan untuk membangun e – CRM dengan pelanggan:
• Call me button di dalam web page
Dipergunakan untuk mengatur jadwal call dari call center ke customer, baik disusun berdasarkan tanggal, jam, atau nomor urut.
Mudah-mudahan saja ini merupakan really powerful technique dengan high value product. Customer akan sangat menyukainya apabila hal ini bisa berjalan baik.
• Click to call (talk) button
Teknologi ini meggunakan Voice over IP untuk membangun komunikasi dari sistem PSTN / ISDN atau legacy system voice ke call center melalui IP.
Namun perlu diperhatikan untuk alternatif kedua ini akan terbentur masalah delay. Apabila ini terjadi, maka bukanlah customer satisfaction yang dicapai, namun sesuatu yang malah lebih rawan lagi yaitu keluhan pelanggan akan jeleknya komunikasi. Apalagi pelanggan tersebut tidak mau tahu dan tidak perlu tahu bahwa ada transformasi dari PSTN/ISDN ke IP LAN.
• Browser sharing
Call center mem-browse halaman yang sama dengan customers, bahkan bisa membimbing customer untuk membuka page yang sesuai.
Namun hal ini akan cocok untuk web site dengan proses bisnis yang sangat kompleks misalnya masalah bursa saham, atau customizing produk otomotif. Kalau masih sederhana dengan shopping cart, mungkin fitur ini malah membutuhkan konsentrasi pelanggan.
•Chat handling
Melakukan chatting. Cukup baik untuk low-end product, akan tetapi berhati-hatilah bahwa seakan-akan membeli, namun ternyata ada pelanggan usil. Ada baiknya recording dan quality monitoring system diterapkan dengan baik.
•Email handling
Email bisa dikirim secara berjadwal dengan sebuah citra yang mewakili suatu quality of service.
Mungkin sebagian dari kita pernah melihat bahwa sepertinya jawaban email dari suatu perusahaan adalah jawaban yang seadanya. Hal ini harus dihindari, karena akan memberikan kesan yang buruk. Cara merubahnya dapat diusulkan sebagai berikut:
1. Memberitakan bahwa email yang dikirimkan ke pelanggan memang ada yang bersifat auto acknowledgement. Namun perlu diingat bahwa semaksimal mungkin hanya dilakukan cukup sekali.
2. Atau apabila sangat sulit, dan sementara perusahaan sedang sangat kesulitan menghandle email, maka bisa dilakukan dengan membuat bahasa yang sangat manusiawi.
3. Menyediakan sebuah atau sesuatu tempat word processing yang menyimpan paragraf-paragraf yang isinya suatu bahasa yang layak dipergunakan oleh orang berkomunikasi dengan suasana yang lebih humanis dan sediakan pula tulisan-tulisan seperti FAQ untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
4. Daripada terlibat dengan balas membalas email, apakah tidak lebih baik agent menelepon seorang pelanggan atau sebaliknya.
5. Cepatlah, sebuah perusahaan akan dianggap bagus apabila mampu menghandle 90% dalam 2 jam bekerja. Angka tersebut merupakan angka maximum dari suatu penilaian good quality service.
Teknologi apa yang akan dipergunakan
Setiap teknologi memiliki karakteristik berbeda untuk kepentingan perangkatnya, akan tetapi sebagian memiliki kelebihan untuk bisa mengeluarkan data dalam format yang lebih disukai umum. Hal yang lebih penting ialah sebagaimana jauh dukungan teknis dan customizability sistem yang mereka tawarkan.
1. Hasil ini hampir mendekati dengan apa yang dikatakan convergence services, untuk itu ACD dengan kemampuan dapat mendistribusi panggilan dalam format VoIP serta melakukan call dalam VoIP, dapat menjadi salah satu opsi.
Beberapa vendor yang cukup terkenal sering memberikan solusinya dalam web sites ialah Siemens dengan Hipath-nya, serta Avaya, Aspect dan sekarang di Asia, dan macan-macan dari Korea mulai ikut meramaikan.
2.Good email assistance
• Suggested responses, berupa isi yang bersumber dari masukan-masukan dari CS manager dan manajemen perusahaan.
• Pre-written paragraphs berupa paragraf-paragraf semacam FAQ yang sudah disusun berdasarkan masa field trial dan survey pelanggan secara nyata
• Spelling dan grammar check, sebaiknya isi yang dikirimkan harus pula menggunakan susunan tata bahasa yang baku dan formal untuk menghindari salah pengertian.
3.Integrated queuing, benar-benar memberikan solusi antrian untuk email, call secara lebih baik
4. Workflow across channels, sudah saatnya setiap perusahaan mengabaikan atau benar membatasi diri untuk memperlihatkan birokrasi hubungan antar channel, namun sudah saatnya ke manapun channel yang dihubungi akan dapat mendapatkan jawaban serupa.
5. A Good Front End
• Produk apa yang sudah dikuasai dan diperbolehkan untuk dijual di customer service
• Seperti apa gaya penjualan yang akan dipergunakan di kemudian hari.
• Kontak history apakah yang dilakukan dengan multi chanel terintegrasi (email apa yang dikirim, web page manakah yang dicari, form apa yang diisi, telpon yang keluar/masuk).
PUSTAKA:
http://www.markplusnco.com/
http://www.dudung.net/index.php?naon=depan
http://www.penamatics.co.id
Jumat, 16 Mei 2008
Kamis, 08 Mei 2008
CARA PEMBAYARAN MELALUI INTERNET ( E - COMMERCE)
Secara umum tahapan mekanisme transaksi elektronik melalui E-Commerce adalah sebagai berikut:
A. E-customer dan e-merchant bertemu dalam dunia maya melalui server yang disewa dari Internet Server Provider (ISP) oleh e-merchant.
Misalnya: Mekanisme transaksi elektronik dengan E-Commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com). Apabila konsumen indonesia melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual.
Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI,database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan keshopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.
B. Transaksi melalui E-Commerce disertai term of use dan sales term condition atau klausula standar, yang pada umumnya e-merchant telah meletakkan klausula kesepakatan pada website-nya, sedangkan e-customer jika berminat tinggal memilih tombol accept atau menerima.
C. Penerimaan e-customer melalui mekanisme “klik” tersebut sebagai perwujudan dari kesepakatan yang tentunya mengikat pihak e-merchant.
D. Pada saat kedua belah pihak mencapai kesepakatan, kemudian diikuti dengan proses pembayaran, yang melibatkan dua bank perantara dari masing-masing pihak yaitu acquiring merchant bank dan issuing customer bank.
Prosedurnya e-customer memerintahkan kepada issuing customer bank untuk dan atas nama e-customer melakukan sejumlah pembayaran atas harga barang kepada acquiring merchant bank yang ditujukan kepada e-merchant. Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi.
Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa E-Commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar security tertentuSelanjutnya cara pembayaran yang dapat dilakukan oleh konsumen tersebut dapat memilih dengan :
1. transaksi model ATM;
2. pembayaran langsung antara dua pihak yang bertransaksi tanpa perantara;
3. dengan perantaraan pihak ketiga;
4. dengan micropayment;
5. dengan Anonymous Digital Cash.
Dewasa ini lembaga-lembaga pembiayaan, seperti Visa dan Mastercard, telah mengembangkan sistem pembayaran dengan Secure Electronic Transaction (SET). Dengan sistem ini transaksi akan melibatkan lembaga CA (Certificate of Authenticity) dan payment gateway. Intinya mekanisme pembayaran dengan menggunakan SET ini melibatkan beberapa pihak yaitu :
1. issuer, yaitu institusi financial yang mengeluarkan kartu bank;
2. cardholder, yaitu konsumen yang telah terdaftar di issuer;
3. merchant, yaitu penjual barang atau jasa atau informasi;
4. acquirer, yaitu institusi finansial yang menyediakan pelayanan untuk memproses transaksi kartu bank;
5. CA, yaitu lembaga yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan sertifikat digital.
E. Setelah proses pembayaran selesai kemudian diikuti dengan proses pemenuhan prestasi oleh pihak e-merchant berupa pengiriman barang sesuai dengan kesepakatan mengenai saat penyerahan dan spesifikasi barang.
Cara pengiriman barang ini disesuaikan dengan macam produk yang diperdagangkan. Untuk produk yang berupa barang-barang berwujud, maka pengirimannya dilakukan melalui pengiriman biasa (jasa pos langsung ke rumah pembeli), sedangkan untuk barang-barang tak berwujud seperti jasa, software atau produk digital lainnya maka pengirimannya melalui proses download. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.
PUSTAKA:
WWW.NOFIEMAN.COM
http://wwwonno.vlsm.org/v09/onno-ind-1/application/e-Commerce/indonesia-e-commerce-pada-tahun-02-2001.
A. E-customer dan e-merchant bertemu dalam dunia maya melalui server yang disewa dari Internet Server Provider (ISP) oleh e-merchant.
Misalnya: Mekanisme transaksi elektronik dengan E-Commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com). Apabila konsumen indonesia melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual.
Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI,database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan keshopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.
B. Transaksi melalui E-Commerce disertai term of use dan sales term condition atau klausula standar, yang pada umumnya e-merchant telah meletakkan klausula kesepakatan pada website-nya, sedangkan e-customer jika berminat tinggal memilih tombol accept atau menerima.
C. Penerimaan e-customer melalui mekanisme “klik” tersebut sebagai perwujudan dari kesepakatan yang tentunya mengikat pihak e-merchant.
D. Pada saat kedua belah pihak mencapai kesepakatan, kemudian diikuti dengan proses pembayaran, yang melibatkan dua bank perantara dari masing-masing pihak yaitu acquiring merchant bank dan issuing customer bank.
Prosedurnya e-customer memerintahkan kepada issuing customer bank untuk dan atas nama e-customer melakukan sejumlah pembayaran atas harga barang kepada acquiring merchant bank yang ditujukan kepada e-merchant. Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi.
Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa E-Commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar security tertentuSelanjutnya cara pembayaran yang dapat dilakukan oleh konsumen tersebut dapat memilih dengan :
1. transaksi model ATM;
2. pembayaran langsung antara dua pihak yang bertransaksi tanpa perantara;
3. dengan perantaraan pihak ketiga;
4. dengan micropayment;
5. dengan Anonymous Digital Cash.
Dewasa ini lembaga-lembaga pembiayaan, seperti Visa dan Mastercard, telah mengembangkan sistem pembayaran dengan Secure Electronic Transaction (SET). Dengan sistem ini transaksi akan melibatkan lembaga CA (Certificate of Authenticity) dan payment gateway. Intinya mekanisme pembayaran dengan menggunakan SET ini melibatkan beberapa pihak yaitu :
1. issuer, yaitu institusi financial yang mengeluarkan kartu bank;
2. cardholder, yaitu konsumen yang telah terdaftar di issuer;
3. merchant, yaitu penjual barang atau jasa atau informasi;
4. acquirer, yaitu institusi finansial yang menyediakan pelayanan untuk memproses transaksi kartu bank;
5. CA, yaitu lembaga yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan sertifikat digital.
E. Setelah proses pembayaran selesai kemudian diikuti dengan proses pemenuhan prestasi oleh pihak e-merchant berupa pengiriman barang sesuai dengan kesepakatan mengenai saat penyerahan dan spesifikasi barang.
Cara pengiriman barang ini disesuaikan dengan macam produk yang diperdagangkan. Untuk produk yang berupa barang-barang berwujud, maka pengirimannya dilakukan melalui pengiriman biasa (jasa pos langsung ke rumah pembeli), sedangkan untuk barang-barang tak berwujud seperti jasa, software atau produk digital lainnya maka pengirimannya melalui proses download. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.
PUSTAKA:
WWW.NOFIEMAN.COM
http://wwwonno.vlsm.org/v09/onno-ind-1/application/e-Commerce/indonesia-e-commerce-pada-tahun-02-2001.
KEAMANAN E – COMMERCE
E - Commerce telah membuka sebuah dunia baru baik bagi para konsumen maupun perusahaan yang menghendaki pendekatan-pendekatan manajemen baru. Jika didayagunakan secara cerdas, e-commerce sangat potensial untuk mendongkrak keuntungan perusahaan disebabkan kemampuan yang lebih baik dalam pemeliharaan pelanggan, penyajian barang dan jasa baru yang berbasis informasi dan operasional yang efisien.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan bisnis dengan E-commerce, salah satunya adalah masalah keamanan mengingat bisnis ini dilaksanakan didunia maya.
Sedikitnya ada lima standar keamanan yang harus ada pada penyelenggaraan e-commerce demi kenyamanan berbisnis e-commerce yang dibutuhkan baik oleh konsumen maupun perusahaan, yaitu: privacy, authenticity, integrity, availability, dan blocking.
1.Privacy adalah kemampuan untuk mengontrol siapa yang dapat atau tidak membuka informasi dan dalam kondisi apa hal itu bisa dilakukan.
2.Authenticity adalah kemampuan untuk mengetahui identitas pihak-pihak yang sedang melakukan komunikasi pada jaringan e-commerce tersebut. Dalam hal ini Certification Authority (CA) merupakan suatu hal yang kiranya sangat penting untuk diperhatikan.
3.Integrity adalah jaminan bahwa informasi yang disimpan atau yang ditransmisikan tidak akan tercecer.
4.Availability adalah kemampuan untuk mengetahui kapan pelayanan informasi dan komunikasi dapat atau tidak tersedia; dan
5.Blocking adalah kemampuan untuk memblokir penyusup atau informasi yang tidak dikehendaki.
# KEAMANAN YANG DIBUTUHKAN KONSUMEN#
segi/aspek perlindungan konsumen, yakni:
1.Privacy
Konsumen berhak untuk mendapatkan privacy dalam menggunakan sistem informasinya, yaitu dengan menjaga kerahasiaannya serta mendapatkan keterangan atau pemberitahuan sejauh mana keamanan yang ada pada sistem informasi tersebut, serta perlindungan informasi yang dihasilkannya (confidential information). Dengan kata lain, ia berhak untuk membatasi arus informasinya apakah tertutup ataukah terbuka.
Berkenaan dengan hal ini, beberapa negara sudah ada yang mengatur untuk melindungi data-data yang bersifat individuil, yakni dengan membuat undang-undang tentang proteksi data. Dalam hal untuk kepentingan organisasi, maka data-data yang diproteksi tidak hanya data subyek melainkan juga data organisasi yang mencakup aset perusahaan.
2.Accuracy
Konsumen berhak untuk mendapatkan informasi yang akurat ataupun kualitas informasi yang baik dari sistem informasi yang diselenggarakannya. Keakuratan suatu informasi juga berdasarkan atas modernitas dan kompabilitas dari sistem informasi itu sendiri.
3.Property
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, maka berbicara mengenai property dalam lingkup sistem informasi tentunya akan merujuk pada ketentuan-ketentuan mengenai hak milik intelektual.
4.Accessibility
Berkenaan dengan beban finansial yang telah dikeluarkannya, maka secara hukum sebagai konsekuensi logis dari hal ini, pihak konsumen berhak untuk dapat mengakses sistem informasi yang telah dibelinya. Perlu diketahui juga untuk jenis sistem informasi yang bersifat terbuka (open system), konsumen berhak untuk mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan sistem informasi lain dengan menggunakan sistem telekomunikasi yang sudah ada
# SERVICE KEAMANAN YANG HARUS DISEDIAKAN PERUSAHAAN
Servis-servis yang harus disediakan perusahaan untuk memberikan keamanan bagi konsumen diantaranya adalah:
1. Directory Services
Directory services menyediakan informasi tentang pelaku bisnis dan end user,seperti halnya buku telepon danYellow Pages. Ada beberapa standar yang digunakan untuk menyediakan directory services. Salah satu standar yang cukup populer adalah
2. LDAP (Lightweight Directory Access Protocol)
yang kemudian menimbulkan OpenLDAP (http://www.openldap.org/). Salah satu permasalahan yang mengganjal dalam penggunaan directory servicesadalah adanya potensi security hole, yaitu ada kemungkinan orang melakukan spamming.
Spamming adalah proses pengiriman email sampah yang tak diundang ( unsolici ed emails) yang biasanya berisi tawaran barang atau servis ke banyak orang sekaligus. Seorang spammer dapat melihat daftar user dari sebuah directory services kemudian mengirimkan email spamnya kepada alamat-alamat email yang dia peroleh dari directory services tersebut.
3.Intfrastruktur Kunci Publik (Public Key Infrastructure)
Untuk menjalankan e-Commerce, dibutuhkan tingkat keamanan yang dapat diterima.Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi , yaitu antara lain dengan menggunakan enkripsi untuk mengacak data. Salah satu metoda yang mulai umum digunakan adalah pengamanan informasi dengan menggunakan public key system . Sistem lain yang bisa digunakan adalah private key system. Infrastruktur yang dibentuk oleh sistem public key ini disebut Public Key Infrastructur (PKI), atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi Infrastruktur.
Kunci Publik (IKP), dimana kunci publik dapat dikelola untuk pengguna yang tersebar (di seluruh dunia). Komponen-komponen dari infrastruktur kunci publik ini akandibahas lebih lanjut pada bagian berikut.
4. Certification Authority (CA).
Merupakan sebuah body / entity yang memberikan dan mengelola sertifikat digital yang dibutuhkan dalam transaksi elektronik. CA berhubungan erat dengan pengelolaan public key system. Contoh sebuah CA di Amerika adalah Verisign (www.verisign.com). Adalah merugikan apabila perusahaan di Indonesia menggunakan fasilitas Verisign dalam transaksi e-Commerce . Untuk itu di Indonesia harus ada sebuah (atau lebih) CA. Sayangnya, untuk menjalankan CA tidak mudah Banyak hal teknis dan non-teknis yang harus dibenahi. (Catatan: penulis saat ini sedang mengembangkan sebuah CA untuk Indonesia. Kontak penulis untuk informasi lebih njut.) CA dapat diimplementasikan dengan menggunakan software yang komersial (seperti yang dijual oleh Verisign) dan juga yang gratis seperti yang dikembangkan oleh OpenCA1.t(http://www.verisign.com/)
5. IPSec.
Keamanan media komunikasi merupakan hal yang penting. Mekanisme untuk mengamankan media komunikasi yang aman (secure) selain menggunakan SSL, yang akan dijelaskan kemudian, adalah dengan menggunakan IP Secure. Plain IP versi 4, yang umum digunakan saat ini, tidak menjamin keamanan data.
6. Pretty Good Privacy (PGP).
PGP dapat digunakan untuk uthentication encryption,dan digital signature. PGP umum digunakan (de facto) di bidang eMail. PGP memiliki permasalahan hukum (law) dengan algoritma enkripsi yang digunakannya, sehingga adadua sistem, yaitu sistem yang dapat digunakan di Amerika Serikat dan sistem untuk internasional (di luar Amerika Serikat). Implementasi dari PGP ada bermacam-macam,
dan bahkan saat ini sudah ada implementasi dari GNU yang disebut GNU Privacy Guard(GPG).
7. Privacy Enhanced Mail (PEM).
PEM merupakan standar pengamanan email yang diusulkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) (http://www.IETF.org).
8. PKCS.
Public Key Cryptography Standards.
9. S/MIME.
Selain menggunakan PGP, pengamanan eMail dapat juga dilakukan dengan menggunakan standar S/MIME. S/MIME sendiri merupakan standar dari secure messaging, dan tidak terbatas hanya untuk eMail saja. Beberapa vendor EDI sudah berencana untuk menggunakan S/MIME sebagai salah satu standar yang didukung untuk messaging. Informasi mengenai S/MIME dapat diperoleh dari berbagai tempat, seperti misanya: S/MIME Central
10. Secure Sockets Layer (SSL).
Seperti dikemukakan pada awal dari report ini, e-Commerce banyak menggunakan teknologi Internet. Salah satu teknologi yang digunakan adalah standar TCP/IP dengan menggunakan socket. Untuk meningkatkan keamanan informasi keamanan layer socket perlu ditingkatkan dengan menggunakan teknologi kriptografi. Netscape mengusulkan pengamanan dengan menggunakan Secure Socket Layer (SSL) ini. Untuk implementasi yang bersifat gratis dan open source , sudah tersedia OpenSSL project (http://www.openSSL.org). Selain SSL ada juga pendekatan lain, yaitu dengan menggunakan Transport Layer Security (TLS v1).
11. Knowledge management dan Datawarehose :
Informasi (dan dalam bentuk knowledge) merupakan salah satu komoditi yang dapat dijual. Untuk itu teknologi yang berhubungan dengan knowledge management dan datawarehouse merupakan sebuah teknologi yang harus dikuasai.
12. Messaging Messaging,
baik dalam bentuk eMail maupun dalam bentuk lainnya, mendominasi penggunaan media elektronik. Sebagai bandingan, jumlah pengguna eMail berlipat kali dari jumlah pengguna Web. Standar yang digunakan untuk eMail bermacam-macam, antara lain: SMTP, ESMTP, X.400, POP3, IMAP4. Selain standar di atas, masih banyak sistem eMail lain yang memiliki format dan protokol yang proprietary seperti Lotus Notes, cc:Mail, sistem yang berbasis X/Y/Z-modem, dan sebagainya.
13. Keamanan (Security) Secara umum,
keamanan merupakan salah satu komponen atau servis yang dibutuhkan untuk menjalankan eCommerce. Beberapa bagian dari keamanan ini sudah dibahas di atas dalam bagian tersendiri, seperti Infrastruktur Kunci Publik (IKP), dan privacy. Untuk menjamin keamanan, perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui penelitian dan pemahaman. Beberapa topik (issues) yang harus dikuasai antara lain akan didaftar di bawah ini.
14. Teknologi Kriptografi.
Teknologi kriptografi menjelaskan bagaimana mengamankan data dengan menggunakan enkripsi. Berbagai sistem sudah dikembangkan seperti sistem private key dan public key. Penguasaan algoritma-algoritma populer digunakan untuk mengamankan data juga sangat penting. Contoh algoritma ini antara lain DES, IDEA, RC5, RSA dan ECC (Ellliptic Curve Cryptography). Penelitian dalam bidang ini di perguruan tinggi merupakan suatu hal yang penting.
14. Standarisasi.
Banyaknya teknologi yang tersedia akan membingungkan bagi pelaku e-Commerce apabila tidak adanya standarisasi yang diadopsi oleh Indonesia. Di sini badan standarisasi memiliki peran yang penting. Pemilihan standar diharapkan dapat menimbulkan lingkungan yang kondusif untuk e-Commerce.
15. Konsultan keamanan.
Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan. Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT.
16. Electronic Payment
Pembayaran dengan menggunakan media elektronik merupakan sebuah masalah yang belum tuntas. Ada berbagai solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah electronic payment, antara lain: Standards: SET, Mondex Electronic money: e-cash digicash, CyberCash, iKP Virtual wallet, EMV electronic purse Credits and debits on the Internet, First Virtual. Internet banking beserta group yang terlibat di dalamnya, seperti kelompok Open Financial Exchange (OFX) yang dimotori oleh CheckFree Corporation Intuit, dan Microsoft beserta institusi finansial lainnya. Stocks and trading Smartcards: introduction, CLIP, ISO 7816 (beserta seluruh bagian/part-nya) JavaCard, Open Card Framework Regulatory issues Internet economics, digital money Internet payment protocol, ePurse protocol Micropayments, yaitu pembayaran dalam jumlah yang sangat kecil (misalnya untukmembaca web site dicha ge 0.25c/halaman): Millicen rt Electronic check: FSTC Electronic Check Project4 Limitatitions Of Traditonal Payment Instrument. Security requirement (Authentications, Privacy, Integrity, Non-repudiation, Safety). Single-Key (Symentric) Encryption. Public/Private Key System.Electronic Credit Card (payment using unencypted, encrypted payments, high levelsecurity and privacy). Electronic CASH. Electronic Pyment Card (smart card). Three Party Payment System.
17. One Time Pasword.
Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka setiap kali transaksi.
18. Alternatif Pembayaran untuk e-Commerce
• Untuk pembayaran, e-Commerce menyediakan banyak alternatif yakni pembeli yang telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran; Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan.
• Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer.Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’.
• Alternatif pembayaran yang relatif baru dan belum begitu populer adalah penggunaan iCheck, yaitu metode pembayaran dengan menggunakan cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik customer.
• Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.
• yang menandakan suatu retailer web site aman atau tidak adalah adanya tanda khusus yang muncul di status bar di bagian bawah layar browser. Pada IE, tanda yang muncul adalah tanda gembok terkunci di pojok kanan status bar. Sedangkan pengguna Netscape Navigator, akan melihat tanda kunci di pojok kiri status bar. Walaupun begitu, karena standar yang dipakai untuk secure connection ini relatif baru, belum semua cybershop menggunakan standar ini.
• Kumpulan dari banyak cybershop yang telah terintegrasi dinamakan cybermall. Beberapa cybermall akan mengecek terlebih dahulu legitimasi dari cybershop yang akan masuk, sehingga dapat menghindari adanya cybershop yang palsu. Beberapa cybermall juga menyediakan jasa-jasa tambahan, seperti billing atau tagihan yang tersentralisasi, menjadikan proses belanja menjadi lebih mudah dan aman.
PUSTAKA :
http://www.ilkom.unsri.ac.id/jurnal/data_materi/ecommerce_deris.pdf.
amwibowo@excite.com, amwibowo@caplin.cs.ui.ac.id
emakarim@sisindosat.co.id)
hendrayuristiawan@mailcity.com
auliaadnan@usa.net
krupuk@pacific.net.id
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan bisnis dengan E-commerce, salah satunya adalah masalah keamanan mengingat bisnis ini dilaksanakan didunia maya.
Sedikitnya ada lima standar keamanan yang harus ada pada penyelenggaraan e-commerce demi kenyamanan berbisnis e-commerce yang dibutuhkan baik oleh konsumen maupun perusahaan, yaitu: privacy, authenticity, integrity, availability, dan blocking.
1.Privacy adalah kemampuan untuk mengontrol siapa yang dapat atau tidak membuka informasi dan dalam kondisi apa hal itu bisa dilakukan.
2.Authenticity adalah kemampuan untuk mengetahui identitas pihak-pihak yang sedang melakukan komunikasi pada jaringan e-commerce tersebut. Dalam hal ini Certification Authority (CA) merupakan suatu hal yang kiranya sangat penting untuk diperhatikan.
3.Integrity adalah jaminan bahwa informasi yang disimpan atau yang ditransmisikan tidak akan tercecer.
4.Availability adalah kemampuan untuk mengetahui kapan pelayanan informasi dan komunikasi dapat atau tidak tersedia; dan
5.Blocking adalah kemampuan untuk memblokir penyusup atau informasi yang tidak dikehendaki.
# KEAMANAN YANG DIBUTUHKAN KONSUMEN#
segi/aspek perlindungan konsumen, yakni:
1.Privacy
Konsumen berhak untuk mendapatkan privacy dalam menggunakan sistem informasinya, yaitu dengan menjaga kerahasiaannya serta mendapatkan keterangan atau pemberitahuan sejauh mana keamanan yang ada pada sistem informasi tersebut, serta perlindungan informasi yang dihasilkannya (confidential information). Dengan kata lain, ia berhak untuk membatasi arus informasinya apakah tertutup ataukah terbuka.
Berkenaan dengan hal ini, beberapa negara sudah ada yang mengatur untuk melindungi data-data yang bersifat individuil, yakni dengan membuat undang-undang tentang proteksi data. Dalam hal untuk kepentingan organisasi, maka data-data yang diproteksi tidak hanya data subyek melainkan juga data organisasi yang mencakup aset perusahaan.
2.Accuracy
Konsumen berhak untuk mendapatkan informasi yang akurat ataupun kualitas informasi yang baik dari sistem informasi yang diselenggarakannya. Keakuratan suatu informasi juga berdasarkan atas modernitas dan kompabilitas dari sistem informasi itu sendiri.
3.Property
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, maka berbicara mengenai property dalam lingkup sistem informasi tentunya akan merujuk pada ketentuan-ketentuan mengenai hak milik intelektual.
4.Accessibility
Berkenaan dengan beban finansial yang telah dikeluarkannya, maka secara hukum sebagai konsekuensi logis dari hal ini, pihak konsumen berhak untuk dapat mengakses sistem informasi yang telah dibelinya. Perlu diketahui juga untuk jenis sistem informasi yang bersifat terbuka (open system), konsumen berhak untuk mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan sistem informasi lain dengan menggunakan sistem telekomunikasi yang sudah ada
# SERVICE KEAMANAN YANG HARUS DISEDIAKAN PERUSAHAAN
Servis-servis yang harus disediakan perusahaan untuk memberikan keamanan bagi konsumen diantaranya adalah:
1. Directory Services
Directory services menyediakan informasi tentang pelaku bisnis dan end user,seperti halnya buku telepon danYellow Pages. Ada beberapa standar yang digunakan untuk menyediakan directory services. Salah satu standar yang cukup populer adalah
2. LDAP (Lightweight Directory Access Protocol)
yang kemudian menimbulkan OpenLDAP (http://www.openldap.org/). Salah satu permasalahan yang mengganjal dalam penggunaan directory servicesadalah adanya potensi security hole, yaitu ada kemungkinan orang melakukan spamming.
Spamming adalah proses pengiriman email sampah yang tak diundang ( unsolici ed emails) yang biasanya berisi tawaran barang atau servis ke banyak orang sekaligus. Seorang spammer dapat melihat daftar user dari sebuah directory services kemudian mengirimkan email spamnya kepada alamat-alamat email yang dia peroleh dari directory services tersebut.
3.Intfrastruktur Kunci Publik (Public Key Infrastructure)
Untuk menjalankan e-Commerce, dibutuhkan tingkat keamanan yang dapat diterima.Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi , yaitu antara lain dengan menggunakan enkripsi untuk mengacak data. Salah satu metoda yang mulai umum digunakan adalah pengamanan informasi dengan menggunakan public key system . Sistem lain yang bisa digunakan adalah private key system. Infrastruktur yang dibentuk oleh sistem public key ini disebut Public Key Infrastructur (PKI), atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi Infrastruktur.
Kunci Publik (IKP), dimana kunci publik dapat dikelola untuk pengguna yang tersebar (di seluruh dunia). Komponen-komponen dari infrastruktur kunci publik ini akandibahas lebih lanjut pada bagian berikut.
4. Certification Authority (CA).
Merupakan sebuah body / entity yang memberikan dan mengelola sertifikat digital yang dibutuhkan dalam transaksi elektronik. CA berhubungan erat dengan pengelolaan public key system. Contoh sebuah CA di Amerika adalah Verisign (www.verisign.com). Adalah merugikan apabila perusahaan di Indonesia menggunakan fasilitas Verisign dalam transaksi e-Commerce . Untuk itu di Indonesia harus ada sebuah (atau lebih) CA. Sayangnya, untuk menjalankan CA tidak mudah Banyak hal teknis dan non-teknis yang harus dibenahi. (Catatan: penulis saat ini sedang mengembangkan sebuah CA untuk Indonesia. Kontak penulis untuk informasi lebih njut.) CA dapat diimplementasikan dengan menggunakan software yang komersial (seperti yang dijual oleh Verisign) dan juga yang gratis seperti yang dikembangkan oleh OpenCA1.t(http://www.verisign.com/)
5. IPSec.
Keamanan media komunikasi merupakan hal yang penting. Mekanisme untuk mengamankan media komunikasi yang aman (secure) selain menggunakan SSL, yang akan dijelaskan kemudian, adalah dengan menggunakan IP Secure. Plain IP versi 4, yang umum digunakan saat ini, tidak menjamin keamanan data.
6. Pretty Good Privacy (PGP).
PGP dapat digunakan untuk uthentication encryption,dan digital signature. PGP umum digunakan (de facto) di bidang eMail. PGP memiliki permasalahan hukum (law) dengan algoritma enkripsi yang digunakannya, sehingga adadua sistem, yaitu sistem yang dapat digunakan di Amerika Serikat dan sistem untuk internasional (di luar Amerika Serikat). Implementasi dari PGP ada bermacam-macam,
dan bahkan saat ini sudah ada implementasi dari GNU yang disebut GNU Privacy Guard(GPG).
7. Privacy Enhanced Mail (PEM).
PEM merupakan standar pengamanan email yang diusulkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) (http://www.IETF.org).
8. PKCS.
Public Key Cryptography Standards.
9. S/MIME.
Selain menggunakan PGP, pengamanan eMail dapat juga dilakukan dengan menggunakan standar S/MIME. S/MIME sendiri merupakan standar dari secure messaging, dan tidak terbatas hanya untuk eMail saja. Beberapa vendor EDI sudah berencana untuk menggunakan S/MIME sebagai salah satu standar yang didukung untuk messaging. Informasi mengenai S/MIME dapat diperoleh dari berbagai tempat, seperti misanya: S/MIME Central
10. Secure Sockets Layer (SSL).
Seperti dikemukakan pada awal dari report ini, e-Commerce banyak menggunakan teknologi Internet. Salah satu teknologi yang digunakan adalah standar TCP/IP dengan menggunakan socket. Untuk meningkatkan keamanan informasi keamanan layer socket perlu ditingkatkan dengan menggunakan teknologi kriptografi. Netscape mengusulkan pengamanan dengan menggunakan Secure Socket Layer (SSL) ini. Untuk implementasi yang bersifat gratis dan open source , sudah tersedia OpenSSL project (http://www.openSSL.org). Selain SSL ada juga pendekatan lain, yaitu dengan menggunakan Transport Layer Security (TLS v1).
11. Knowledge management dan Datawarehose :
Informasi (dan dalam bentuk knowledge) merupakan salah satu komoditi yang dapat dijual. Untuk itu teknologi yang berhubungan dengan knowledge management dan datawarehouse merupakan sebuah teknologi yang harus dikuasai.
12. Messaging Messaging,
baik dalam bentuk eMail maupun dalam bentuk lainnya, mendominasi penggunaan media elektronik. Sebagai bandingan, jumlah pengguna eMail berlipat kali dari jumlah pengguna Web. Standar yang digunakan untuk eMail bermacam-macam, antara lain: SMTP, ESMTP, X.400, POP3, IMAP4. Selain standar di atas, masih banyak sistem eMail lain yang memiliki format dan protokol yang proprietary seperti Lotus Notes, cc:Mail, sistem yang berbasis X/Y/Z-modem, dan sebagainya.
13. Keamanan (Security) Secara umum,
keamanan merupakan salah satu komponen atau servis yang dibutuhkan untuk menjalankan eCommerce. Beberapa bagian dari keamanan ini sudah dibahas di atas dalam bagian tersendiri, seperti Infrastruktur Kunci Publik (IKP), dan privacy. Untuk menjamin keamanan, perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui penelitian dan pemahaman. Beberapa topik (issues) yang harus dikuasai antara lain akan didaftar di bawah ini.
14. Teknologi Kriptografi.
Teknologi kriptografi menjelaskan bagaimana mengamankan data dengan menggunakan enkripsi. Berbagai sistem sudah dikembangkan seperti sistem private key dan public key. Penguasaan algoritma-algoritma populer digunakan untuk mengamankan data juga sangat penting. Contoh algoritma ini antara lain DES, IDEA, RC5, RSA dan ECC (Ellliptic Curve Cryptography). Penelitian dalam bidang ini di perguruan tinggi merupakan suatu hal yang penting.
14. Standarisasi.
Banyaknya teknologi yang tersedia akan membingungkan bagi pelaku e-Commerce apabila tidak adanya standarisasi yang diadopsi oleh Indonesia. Di sini badan standarisasi memiliki peran yang penting. Pemilihan standar diharapkan dapat menimbulkan lingkungan yang kondusif untuk e-Commerce.
15. Konsultan keamanan.
Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan. Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT.
16. Electronic Payment
Pembayaran dengan menggunakan media elektronik merupakan sebuah masalah yang belum tuntas. Ada berbagai solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah electronic payment, antara lain: Standards: SET, Mondex Electronic money: e-cash digicash, CyberCash, iKP Virtual wallet, EMV electronic purse Credits and debits on the Internet, First Virtual. Internet banking beserta group yang terlibat di dalamnya, seperti kelompok Open Financial Exchange (OFX) yang dimotori oleh CheckFree Corporation Intuit, dan Microsoft beserta institusi finansial lainnya. Stocks and trading Smartcards: introduction, CLIP, ISO 7816 (beserta seluruh bagian/part-nya) JavaCard, Open Card Framework Regulatory issues Internet economics, digital money Internet payment protocol, ePurse protocol Micropayments, yaitu pembayaran dalam jumlah yang sangat kecil (misalnya untukmembaca web site dicha ge 0.25c/halaman): Millicen rt Electronic check: FSTC Electronic Check Project4 Limitatitions Of Traditonal Payment Instrument. Security requirement (Authentications, Privacy, Integrity, Non-repudiation, Safety). Single-Key (Symentric) Encryption. Public/Private Key System.Electronic Credit Card (payment using unencypted, encrypted payments, high levelsecurity and privacy). Electronic CASH. Electronic Pyment Card (smart card). Three Party Payment System.
17. One Time Pasword.
Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka setiap kali transaksi.
18. Alternatif Pembayaran untuk e-Commerce
• Untuk pembayaran, e-Commerce menyediakan banyak alternatif yakni pembeli yang telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran; Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan.
• Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer.Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’.
• Alternatif pembayaran yang relatif baru dan belum begitu populer adalah penggunaan iCheck, yaitu metode pembayaran dengan menggunakan cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik customer.
• Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.
• yang menandakan suatu retailer web site aman atau tidak adalah adanya tanda khusus yang muncul di status bar di bagian bawah layar browser. Pada IE, tanda yang muncul adalah tanda gembok terkunci di pojok kanan status bar. Sedangkan pengguna Netscape Navigator, akan melihat tanda kunci di pojok kiri status bar. Walaupun begitu, karena standar yang dipakai untuk secure connection ini relatif baru, belum semua cybershop menggunakan standar ini.
• Kumpulan dari banyak cybershop yang telah terintegrasi dinamakan cybermall. Beberapa cybermall akan mengecek terlebih dahulu legitimasi dari cybershop yang akan masuk, sehingga dapat menghindari adanya cybershop yang palsu. Beberapa cybermall juga menyediakan jasa-jasa tambahan, seperti billing atau tagihan yang tersentralisasi, menjadikan proses belanja menjadi lebih mudah dan aman.
PUSTAKA :
http://www.ilkom.unsri.ac.id/jurnal/data_materi/ecommerce_deris.pdf.
amwibowo@excite.com, amwibowo@caplin.cs.ui.ac.id
emakarim@sisindosat.co.id)
hendrayuristiawan@mailcity.com
auliaadnan@usa.net
krupuk@pacific.net.id
Langganan:
Postingan (Atom)